Dear perempuanku..disurga
tuhan.
Hai sayang..semoga
kau selalu dalam pelukan tuhan yang sangat lembut disurga sana.
Maaf akhir-akhir
ini aku jarang sekali memperhatikanmu,memperdulikanmu bahkan menjengukmu pun
aku jarang sekali...namun doaku selalu ada untukmu. ini karena rutinitas yang
semakin menjadi yang membuatku letih dan terasa lelah.ahh kau paling tidak suka
jika aku terlalu banyak mengeluh..aku harap suratku kemaren telah engkau
baca,dan aku tau pasti selalu engkau baca..karena aku selalu minta pada tuhan
untuk menyampaikan suratku untukmu disurga sana.
Hari ini
aku ingin berkeluh kepadamu..aku harap kau selalu bersedia untuk mendengarkan...
Masih ingatkan
titipan terakhirmu itu...yang aku juga telah ceritakan keadaan beberapa hari
yang lalu, yang mungkin membuatmu bersedih,ingatkann..dulu kau pernah berikan
sesuatu yang tidak seberapa harganya namun bagiku itu sangatlah bernilai lebih
dari angka atau apapun itu, dan sudah aku ceritakan juga tentang dimana titipan
itu berada, kaupun merasa bahagia sekali waktu mengetahui hal itu. Indahnya senyummu
waktu itu masih terarsir jelas di ingatanku.
Namun...berat
memang aku untuk mengatakan semua ini..namun harus aku katakan karna aku tak
ingin engaku bertanya apa,kenapa dan bagaimana...kita sudah biasa saling
terbuka dan membuka..ku hanya ingin sampaikan kalo..titipan itu tidak berada
lagi ditempatnya..waktu aku mengetahui itu aku merasa lemah tak berdaya..aku
merasa kehilangan yang sangat..apa yang selama ini menguatkanku menemaniku
musnah sudah tanpa bekas...sayangg..aku seriuss aku katakan ini bukan ada
pura-pura atau mengada-ada.
Aku
juga sudah menyampaikan hal ini pada abah , dan jelas tergambar diraut wajah beliau
kekecewaan yang sangat mendalam..namun
kebijaksanaan abah selalu menutupi semuanya dan menenangkanku..mengatakan semua
akan baik dan akan kembali...aku harap dirimu juga percaya bahwa aku bisa
mendapatkan kembali..
Percayalah
dan berikan aku senyum termanismu...kuatkan aku.
Sabar sabar sabarlah sayangku...
tenangkan batinmu
Semua ini kan cepat berlalu...
Selamat tidur perempuanku, aku akan terus menghitung
setiap detik yang berkurang, sampai kita dipertemukan kembali disurga.
Yang menjagamu,
Aku.


0 comments:
Post a Comment